Kembali ke galeri
Murid Pemberani Falces, Mengolok-olok Banteng

Apresiasi Seni

Adegan berlangsung di arena yang keras; banteng, sosok yang gelap dan kuat, menurunkan tanduknya dalam tarian kematian. Matador, diselimuti bayangan, melakukan manuver berani, bukti keterampilan dan keberanian melawan binatang buas yang tak dapat dijinakkan. Kerumunan, yang nyaris tidak tersirat di latar belakang, adalah pengamat yang diam, bentuknya tidak jelas, menambahkan kesan anonimitas pada tontonan tersebut.

Penggunaan garis dan bayangan yang ahli oleh seniman menarik perhatian, menyoroti drama saat itu. Kontras antara banteng gelap dan sosok matador yang lebih terang menyoroti konfrontasi, sementara kekosongan arena dan penonton hantu menambah lapisan kegelisahan. Saya hampir bisa mendengar gemuruh kerumunan, derap kuku, ketegangan yang menggantung berat di udara.

Ini adalah pengalaman yang visceral; penggambaran keberanian, bahaya, dan kekuatan mentah alam. Komposisi, palet warna yang terbatas, semuanya bekerja bersama untuk menciptakan penggambaran abadi tentang tontonan tradisional.

Murid Pemberani Falces, Mengolok-olok Banteng

Francisco Goya

Kategori:

Dibuat:

1816

Suka:

0

Dimensi:

4096 × 2891 px

Unduh:

Karya seni terkait

Wanita Tahiti di Pantai
Bahaya Mendekati; Di Bawah Perlindungan Kegelapan
Seorang wanita yang menyusui anak
Rekrutan Mesir Menyeberangi Gurun 1857
Santo Petrus yang Bertobat
Potret Heinrich Larisch-Moennich
Potret Diri dengan Topi Felt Abu-abu
Potret Putri Xenia Georgievna
Sketsa Persiapan Sir Daniel Rufus Isaacs, Marquess Pertama Reading dan Viceroy India
Madame Paris Duduk di Bangku