Kembali ke galeri
Rindunya Kampung Halaman, Belum Kembali - Puisi Anonim Dinasti Tang

Apresiasi Seni

Karya seni ini adalah gambar tinta halus yang digambar dengan garis hitam sederhana di atas latar belakang pucat, menampilkan tiga sosok berdiri di tepi pantai, menatap penuh perenungan ke bukit jauh di mana sebuah bangunan kecil dan tangga terlihat jelas. Komposisi seimbang antara ruang kosong dan elemen terletak dengan cermat, menciptakan suasana tenang dan kontemplatif. Di sudut kiri atas, ada pesawat bergaya dengan motif spiral yang menggambarkan gerakan dan nostalgia. Kaligrafi Cina tulisan tangan di sebelah kanan menambahkan kedekatan, menggabungkan puisi atau refleksi dengan adegan. Sosoknya, campuran orang dewasa dan anak-anak, menghadirkan rasa koneksi keluarga dan kenangan bersama saat mereka menatap ke depan, menguatkan tema kerinduan atau kepulangan. Teknik minimalis mengingatkan pada lukisan tinta tradisional namun dengan sentuhan modern, terlihat dari garis sederhana yang hampir seperti kartun serta tanggal "1945" dan inisial "TK" yang menandainya.

Rindunya Kampung Halaman, Belum Kembali - Puisi Anonim Dinasti Tang

Feng Zikai

Kategori:

Dibuat:

1945

Suka:

0

Dimensi:

4830 × 5502 px

Unduh:

Karya seni terkait

Mekarnya Bunga Prem di Sudut; Satu Cabang Ringan yang Dipatahkan dan Dibawa Masuk
Setelah Embun Beku yang Parah dan Matahari yang Garang, Angin Musim Semi Akhirnya Tiba di Gubuk Jerami
Kisah Nyata Semua Orang
Gunting tadi malam hilang, ditemukan pagi ini di pagar batu
Setelah Embun Beku dan Matahari, Pondok Jerami Menyambut Musim Semi
Perjalanan Pengangkut Perahu
Kisah Nyata Semua Orang
Yang Diistirahatkan adalah yang Dipikul
Ilustrasi untuk Faust: Faust dan Méphistophélés berkuda pada Hari Sabat
Minum dengan Tetangga