
Apresiasi Seni
Karya seni ini, yang dieksekusi dalam gaya minimalis, segera menarik perhatian pemirsa. Sang seniman telah menggunakan ruang dengan mahir, memungkinkan tokoh sentral, manusia salju berlabel 'PERANG', mendominasi pemandangan. Kesederhanaan sapuan kuas, karakteristik lukisan tinta, membangkitkan rasa tenang, yang secara ironis disandingkan dengan subjek yang mengancam. Ekspresi manusia salju yang tegas dan teks yang tidak menyenangkan menggarisbawahi sentimen anti-perang seniman.
Komposisi diimbangi dengan hati-hati. Dua anak ditempatkan di latar depan, memandang manusia salju yang tangguh; bayangan halus menambah kedalaman pada pemandangan. Dimasukkannya matahari terbit di cakrawala, bersama dengan kawanan burung yang terbang, menawarkan secercah harapan di tengah keseriusan. Sang seniman menggunakan palet warna yang diredam; penggunaan warna hitam, abu-abu, dan cucian warna halus menciptakan harmoni visual. Pilihan warna ini meningkatkan dampak emosional karya seni, menciptakan refleksi yang menyentuh tentang biaya kemanusiaan dari konflik.