Kembali ke galeri
Nikko Futatsudo 1928

Apresiasi Seni

Cetakan kayu yang tenang ini menangkap momen teduh di sebuah kompleks kuil tradisional Jepang yang terletak di antara pohon-pohon kuno yang menjulang tinggi. Arsitekturnya, dengan pegangan kayu merah cerah dan atap yang dihias dengan detail, sangat kontras dengan latar belakang hutan hijau kabur dan langit abu-abu lembut. Sosok tunggal yang mengenakan jas hujan kuning dan topi jerami berjalan di jalan yang basah oleh hujan, menambahkan sentuhan manusiawi yang sederhana pada suasana khusyuk tersebut. Komposisi vertikal dengan anggun membingkai tajuk rimbun dari hutan, membangkitkan rasa kesendirian dan introspeksi spiritual.

Dengan teknik cetak kayu yang halus dan terampil, cetakan ini menampilkan keahlian sang seniman dalam melapisi warna dan tekstur. Efek hujan digambarkan dengan garis vertikal tipis yang memberi dinamika lembut, sekaligus menjaga ketenangan penuh kontemplasi. Palet warna yang didominasi hijau tua, biru lembut, dengan aksen merah cerah dan emas pada kuil menciptakan keseimbangan antara hidup dan tenang. Harmoni visual ini mengundang penikmat karya tidak hanya untuk melihat tetapi juga merasakan hujan yang sejuk dan menghirup udara segar hutan, membangkitkan suasana kontemplatif yang diperkaya oleh resonansi sejarah tempat tersebut. Karya ini dibuat pada tahun 1928 dan mencerminkan sintesis gerakan shin-hanga antara estetika tradisional Jepang dan kepekaan artistik modern.

Nikko Futatsudo 1928

Hasui Kawase

Kategori:

Dibuat:

1928

Suka:

1

Dimensi:

4008 × 5960 px

Unduh:

Karya seni terkait

Gunung Fuji Setelah Salju, Tagoura 1932
Salju di Shato (Kuil Hie) 1931
Senja di Sungai Kamo, Kyoto
Hujan di Tepi Danau Matsue
Dua Belas Pemandangan Tokyo: Daikongashi
Musim Semi di Paviliun Pubyong, Titik Pandang Modan, Pyongyang
Danau Chuzenji Nikko 1930
Koleksi Pemandangan Jepang: Kastil Aoba Sendai 1933
Kuil Nanzenji di Kyoto Setelah Hujan Musim Gugur
Kuil Tamon Hamahagi Bōshū 1934
Menara Lonceng Koyasan dalam Salju