Kembali ke galeri
Catatan Perjalanan II Kanazawa Shimohondamachi 1921

Apresiasi Seni

Cetakan kayu yang memikat ini menangkap momen tenang di sebuah jalan sempit, dibingkai oleh pepohonan besar dengan tekstur kaya yang menjulang di atas tembok batu dan plester tua. Langit berwarna biru cerah dengan awan putih yang tersebar, menciptakan bayangan hidup di jalur yang diterangi matahari. Di pusat komposisi, dua sosok berjalan bersama di bawah payung, menambahkan sentuhan manusiawi yang lembut pada suasana tenang; tas punggung merah mereka kontras dengan indah terhadap warna cokelat dan hijau yang lembut di sekitarnya. Gradasi hijau yang rumit di dedaunan dan goresan garis dinding yang teliti menunjukkan teknik cetak yang terampil khas ukiyo-e Jepang awal abad ke-20.

Komposisi ini menyeimbangkan alam yang melimpah dan kehadiran manusia dengan harmoni sehingga hampir dapat merasakan angin lembut menggoyangkan daun dan mendengar langkah kaki pelan di jalan tanah. Adegan ini sarat dengan pesona nostalgia, mencerminkan ritme hidup yang lambat di Kanazawa yang bersejarah. Penggunaan cahaya dan bayangan yang halus, bersama dengan palet warna yang terjaga, mengundang kontemplasi dan membawa penikmatnya ke saat damai ini, memperlihatkan makna artistik dari menggabungkan keindahan alam dan kehidupan sehari-hari dalam tradisi cetak Jepang.

Catatan Perjalanan II Kanazawa Shimohondamachi 1921

Hasui Kawase

Kategori:

Dibuat:

1921

Suka:

0

Dimensi:

1972 × 2936 px

Unduh:

Karya seni terkait

Salju Musim Semi di Kuil Kiyomizu, Kyoto
Sinar Senja di Ushibori
Dua Belas Pemandangan Tokyo: Janggut Putih Bersalju
Dua Belas Pemandangan Tokyo: Salju di Desa Terajima
Pagi di Miho no Matsubara, Izumo
Bulan di atas Prefektur Miyagi
Dua Puluh Pemandangan Tokyo Gerbang Kirigomon 1929
Pagi di Jembatan Ganda
Tanjung Hutan di Malam Bersalju
Prefektur Ibaraki Desa Kanemura 1954
Kuil Minobu-san Kuon-ji 1930
Catatan Perjalanan II: Pelabuhan Ogi, Pulau Sado
Hujan Musim Semi, Kuil Hōkoku-ji 1932
Funabori Kurito 1932
Catatan Perjalanan III (Volume Suvenir Perjalanan 3) Bishu Kamezaki 1928