
Apresiasi Seni
Karya seni ini membawa kita ke dalam adegan konfrontasi yang keras; seorang wanita, tokoh sentral, dengan putus asa menangkis penyerang tak kasat mata. Lengan wanita itu terangkat dalam gerakan pertahanan, wajahnya dihiasi campuran teror dan pembangkangan. Di belakangnya, sekelompok sosok meringkuk – beberapa tertutup, yang lain jelas tertekan – tampaknya menjadi saksi sekaligus peserta dalam drama yang sedang berlangsung. Tekstur kasar karya tersebut, permainan cahaya dan bayangan, meningkatkan intensitas emosional, memberikan seluruh komposisi rasa takut dan keputusasaan yang nyata. Di latar depan, sosok hantu tampak jatuh atau melarikan diri, menambahkan lapisan kegelisahan lainnya. Sang seniman dengan terampil menggunakan teknik etsa untuk menciptakan rasa emosi mentah, diperkuat oleh kontras tajam antara tokoh gelap dan latar belakang yang lebih terang, yang berfungsi untuk menonjolkan ketegangan dramatis dalam karya seni. Karya ini membangkitkan perasaan kerentanan dan kekacauan, sekaligus mengisyaratkan komentar yang lebih dalam tentang kondisi manusia dan tantangan sosial di zaman itu.