
Apresiasi Seni
Karya seni ini, sebuah seri empat panel, terbentang seperti kisah bisu, sebuah sketsa konstruksi dan kehancuran. Seniman menggunakan teknik cuci tinta yang sederhana namun efektif, dengan sapuan kuas yang berani dan tegas yang menyampaikan kesan kedekatan. Fokusnya jelas pada seorang anak kecil, yang asyik membangun dengan balok kayu. Komposisi dibagi menjadi kotak-kotak, memandu mata penonton melalui narasi: tahap awal pembangunan, struktur yang menjulang, momen kemenangan, dan keruntuhan yang tak terhindarkan. Palet warna yang terbatas, terutama hitam dan putih, meningkatkan dampak emosional, menekankan upaya terfokus anak dan kekecewaannya selanjutnya. Seekor kucing, bertengger di atas, mengamati drama yang terjadi, menambahkan sentuhan keanehan. Adegan yang tampaknya sederhana ini berbicara banyak tentang pengalaman manusia tentang penciptaan, ketekunan, dan sifat siklik kehidupan. Kemampuan seniman untuk menangkap tema yang begitu mendalam dalam gaya minimalis sangatlah luar biasa.