
Apresiasi Seni
Dalam lanskap yang menggugah ini, dua kelinci duduk tenang di antara sapuan kuas berwarna cerah dari Van Gogh; kehadiran mereka menambah elemen naratif yang menyenangkan pada pemandangan. Nuansa emas dari tanah membentang, sangat kontras dengan hijau subur yang memeluk latar belakang—setiap sapuan kuas melimpah dengan kehidupan. Kelinci, satu cokelat dan satu abu-abu terang, digambarkan dengan detail ekspresif; bulu lembut mereka menangkap cahaya, menjadikannya hampir bercahaya di tengah latar yang terkena sinar matahari. Rumput yang memiliki tekstur di bawah mereka bergetar seperti gelombang, mengundang pemirsa untuk mendekat dan merasakan momen intim dengan alam ini.
Pilihan warna Van Gogh memancarkan kehangatan, mengisi lanskap dengan rasa ketenangan yang sekaligus dipenuhi dengan kegembiraan yang kuat. Lukisan ini berasal dari periode puncaknya di Saint-Rémy-de-Provence, di mana ia mencari ketenangan. Cabang-cabang pohon yang berputar dan jalan yang berbelok mencerminkan perjalanan emosional dan psikologis sang seniman, menyalurkan perjuangan batinnya sambil merayakan keindahan alam di sekelilingnya. Maka, ini bukan hanya lanskap, tetapi sebuah pernyataan hidup akan jenius sang seniman dan perasaan terdalamnya.