Kembali ke galeri
Lewat di Bawah Tenda Tahu, Tiba-tiba Angin Segar Bertiup, Berdiri Sendiri untuk Waktu yang Lama

Apresiasi Seni

Karya ini terasa seperti angin sepoi-sepoi di sore yang hangat. Teralis bambu, yang menopang wisteria yang lembut, menghasilkan bayangan berbintik-bintik pada sosok muda, yang mengenakan pakaian sederhana. Sapuan kuasnya longgar dan ekspresif, karakteristik gaya sang seniman, menyampaikan rasa anggun yang mudah. Palet warnanya minimal namun efektif, dengan warna biru dan merah muda lembut dari pakaian yang melengkapi corak tanah dari bambu dan hijau cerah dari rumput di bawahnya. Komposisinya seimbang, memandu mata melalui pemandangan dengan harmoni yang halus, sementara postur kontemplatif sosok tersebut mengundang pemirsa untuk berbagi dalam momen refleksi yang tenang. Kehadiran puisi menambah lapisan kedalaman lainnya, menunjukkan narasi tentang waktu yang berlalu dan keindahan yang cepat berlalu. Seni membangkitkan rasa damai dan ketenangan. Penonton diundang untuk berhenti dan menghargai kesenangan sederhana dalam hidup.

Lewat di Bawah Tenda Tahu, Tiba-tiba Angin Segar Bertiup, Berdiri Sendiri untuk Waktu yang Lama

Feng Zikai

Kategori:

Dibuat:

Tanggal tidak diketahui

Suka:

0

Dimensi:

2473 × 3164 px

Unduh:

Karya seni terkait

Umpannya harum, tetapi ikannya tidak menggigit, jadi pancingnya hanya berdiri pada capung
Ilustrasi untuk Faust: Bayangan Marguerite muncul di depan Faust
Bunga yang Berguguran Tidak Hati, Berubah menjadi Lumpur Musim Semi untuk Melindungi Bunga
Mekarnya Bunga Prem di Sudut; Satu Cabang Ringan yang Dipatahkan dan Dibawa Masuk
Pandangan Keliru Gunung Jun dari Muara Sungai Jingjiang
Puisi yang Ditulis oleh Master Hongyi (Li Shutong): Kata Perpisahan tentang Penanaman Krisan di Kuil Jingfeng
Angin pagi datang dari timur, gorden manik-manik barat laut dapat dipasang
Mobil tur antik di alam
Iklan Obligasi Scribner
Perpisahan Sang Abadi