
Apresiasi Seni
Sebuah ilustrasi monokrom membawa kita ke jantung sebuah konflik, kemungkinan sebuah medan perang atau pawai menuju ke sana. Para prajurit, sosok mereka terbungkus seragam, berbaris dengan tujuan, senapan siap sedia. Sang seniman menggunakan chiaroscuro dengan sangat ahli, dengan kegelapan yang diselingi oleh bintik-bintik cahaya, mungkin bintang, menciptakan suasana yang dramatis, hampir menindas. Bagian depan didominasi oleh para prajurit, membelakangi penonton, wajah mereka tak terlihat, memperkuat rasa anonimitas dan tindakan kolektif. Di kejauhan, sebuah gereja atau katedral berdiri, sebagian hancur, simbol iman dan peradaban yang mengharukan di tengah kehancuran perang. Tekstur, yang dicapai melalui goresan silang yang cermat, membangkitkan kekerasan lingkungan. Saya merasakan firasat; ketakutan yang sunyi. Ini adalah bukti dampak perang, kerugian, pengorbanan, dan pengalaman manusia. Seluruh karya ini dipenuhi dengan ketegangan, beban yang tidak diketahui.