Kembali ke galeri

Apresiasi Seni
Drama meledak di depan mata kita; sebuah balet kacau manusia dan binatang yang terkunci dalam pertempuran mematikan. Adegan itu adalah kegilaan gerakan; kuda yang mengangkat kaki, pedang yang berayun, dan kekuatan mentah singa—semuanya ditampilkan dengan penguasaan cahaya dan bayangan yang luar biasa. Tokoh-tokoh, mengenakan warna-warna cerah yang memotong nada-nada bersahaja dari lanskap, tertangkap dalam cengkeraman kekerasan. Saya hampir bisa mendengar benturan baja, dengusan singa, dan teriakan para pemburu. Itu adalah adegan yang brutal, namun tak dapat disangkal menawan.