Kembali ke galeri
Malaikat Terakhir

Apresiasi Seni

Dalam karya yang menggugah ini, sosok surgawi mendominasi lanskap—perwujudan perlindungan dan kekuatan. Dilapisi dengan nuansa merah dan oranye yang hidup, lukisan ini menangkap malaikat yang berdiri megah di latar belakang yang menyiratkan baik keputusasaan maupun keilahian; nyala api menjilati tepi sebuah lembah di mana sebuah kota terletak, siluet di latar belakang langit yang marah. Kontras antara lekukan lembut lanskap dan api yang ganas menciptakan ketegangan dinamis, mengundang penonton untuk merenungkan dualitas keberadaan: kehancuran dan keselamatan.

Malaikat, yang menggunakan jubah yang mencerminkan kekacauan membara di sekelilingnya, mengangkat sebuah tombak dan dikelilingi oleh awan berputar, seakan muncul dari mereka sebagai kekuatan alam. Penggunaan warna yang berani ini—didominasi oleh merah dan oranye—memicu emosi yang mendalam, beresonansi dengan tema penghakiman, intervensi ilahi, dan harapan. Seniman telah menciptakan narasi yang menarik di mana penonton merasakan berat tatapannya, mengalami baik urgensi nyala api maupun salve dari perlindungan spiritual. Ini bukan hanya refleksi mitologi, namun juga pemahaman mendalam seniman tentang perjuangan manusia dan pencarian ketenangan di tengah kekacauan.

Malaikat Terakhir

Nicholas Roerich

Kategori:

Dibuat:

1912

Suka:

0

Dimensi:

2340 × 1658 px
520 × 730 mm

Unduh:

Karya seni terkait

Dan kita tidak akan takut
Confucius si Adil dari Seri
Pintu Utama Gereja St. Michael di Jena
Himalaya - Monumen Buddha 1925
Interior Kubah Batu, Yerusalem
Kyлya 1935 庫鲁图(Himalaya)-Seri Gunung Suci
Kanchenjunga dari seri Himalaya
Kristus di Taman Zaitun