Kembali ke galeri
Tepi Sungai Baru di Handa, Provinsi Owari

Apresiasi Seni

Lukisan ini menangkap pemandangan musim dingin yang tenang di sebuah jalan bersalju di tepi kanal, di mana lapisan tebal salju membungkam dunia menjadi hening. Barisan bangunan kayu tradisional dengan atap yang dipenuhi salju memudar dengan lembut ke dalam gradasi warna abu-abu dan coklat yang redup, berkontras indah dengan salju putih bersih. Sosok tunggal yang mengenakan pakaian gelap dan membawa payung bundar kuning berjalan ditemani seekor anjing kecil yang waspada. Butiran salju turun dengan halus, berkilauan di langit yang gelap dan pantulan tenang di air di bawahnya. Teknik cetak blok kayu sang artis tampak jelas pada tekstur yang teliti—tembok batu sepanjang kanal, atap bertumpuk, dan jalur bersalju yang halus. Komposisi mengarahkan pandangan mengikuti kanal yang berkelok, membangkitkan keheningan kontemplatif dan ketabahan kehidupan sehari-hari di musim dingin.

Selain keakuratan teknis, karya ini menyampaikan suasana puitis kesendirian dan keteguhan lembut. Palet warna terbatas menekankan dinginnya suasana, sementara payung kuning dan pendampingan anjing melambangkan kehangatan manusia dan koneksi di tengah kesunyian musim dingin. Dibuat tahun 1935, karya ini memadukan tradisi ukiyo-e dengan sensitivitas modern, menawarkan momen abadi ketenangan dan keindahan alam perkotaan Jepang.

Tepi Sungai Baru di Handa, Provinsi Owari

Hasui Kawase

Kategori:

Dibuat:

1935

Suka:

1

Dimensi:

2061 × 3064 px

Unduh:

Karya seni terkait

Hiraizumi Konjikidō 1957 (Karya Terakhir, Karya Terakhir Sang Seniman)
Kuil Kiko, Prefektur Nara
Izumo Yasugi Kiyomizu-dera
Pagi di Shiobara Shinyu - 1946
Koleksi Pemandangan Jepang Kyoto Nonomiya 1923
Malam di Beppu (Catatan Perjalanan III)
Jurnal Perjalanan III: Kursi Kekaisaran Danau Tazawa
Rumah Desa di Malam Bersalju
Catatan Perjalanan III (Koleksi Tabimiyage Ketiga) Bōshū Futomi 1925
Catatan Perjalanan II: Tango no Miyazu
Prefektur Ibaraki Desa Kanemura 1954
Bukit Senkoji, Onomichi dari Seri Pemandangan Jepang, 1922