Kembali ke galeri
Buddha Guanyin 1925

Apresiasi Seni

Karya seni menangkap momen tenang, menangkap keberadaan tenang Guanyin, bodhisattva yang diasosiasikan dengan kasih sayang. Dikenakan jubah mengalir, dia duduk anggun di tepi berbatu, sosoknya bercampur harmoni dengan lanskap sekitar. Gunung megah menjulang dalam nuansa biru membayangi dan indigo yang dalam, membangkitkan rasa tenang dan introspeksi. Palet warna ini, didominasi oleh nada dingin, menyediakan karya ini dengan kualitas etereal, mengundang para penonton untuk merenungkan ketenangan mendalam alam, ditekankan oleh makna spiritual sosok tersebut.

Komposisi secara indah membandingkan sosok tersebut dengan bentang pegunungan yang luas, menekankan kesunyian sambil sekaligus menggambarkan dia sebagai sosok sentral dalam dunia alami. Rasa isolasi ini menyampaikan kekuatan dan kerentanan, mencerminkan keseimbangan yang diwakili oleh Guanyin antara kasihan kepada orang lain dan kedamaian batin. Dalam karya ini, Nicholas Roerich tidak hanya merayakan esensi spiritual Guanyin tetapi juga mengundang kita untuk terhubung dengan rasa harmoni yang dalam, memicu respon emosional yang bergema dengan pencarian ketenangan yang dialami penonton.

Buddha Guanyin 1925

Nicholas Roerich

Kategori:

Dibuat:

1925

Suka:

0

Dimensi:

3000 × 1774 px
734 × 434 mm

Unduh:

Karya seni terkait

Altar paroki San Lesmes Abad di Burgos
Pesta Pernikahan (Perumpamaan Tuhan dan Juru Selamat kita Yesus Kristus)
Di Dalam Kapel Santo Isidoro Gereja San Andrés di Madrid
Pintu Masuk Katedral Ipatiev
Orang Suci dan Penyair
Pembunuhan Uskup Liège
Layar Merah. March Vladimir ke Korsun
Tempat duduk di Gereja Saint Gertrude di Louvain
Santa Isabel dari Portugal Menyembuhkan Luka Wanita Sakit