Kembali ke galeri
Menara Lonceng Koyasan dalam Salju

Apresiasi Seni

Adegan yang menggugah ini menangkap keindahan tenang dari sebuah jalan desa yang tertutup salju, berkelok melewati menara lonceng kuil kuno yang sebagian tertutup oleh lapisan salju tebal. Keahlian seniman dalam teknik cetak kayu tradisional terlihat jelas dalam gradasi tinta dan pigmen yang halus, memberikan komposisi harmoni lembut antara cahaya dan bayangan. Butiran salju turun dengan anggun, pola putih lembut menciptakan tirai bertekstur yang hampir meredam suasana—sunyi, tenang, dan penuh kontemplasi. Komposisi ini menyeimbangkan arsitektur monumental yang solid dengan dedaunan halus berbalut salju di latar belakang, menciptakan kontras hidup antara keterampilan manusia yang tahan lama dan kekuatan alam yang lembut.

Palet warna yang didominasi oleh nuansa abu-abu, putih, dan siluet gelap yang berselang-seling memperkuat suasana tenang, mengundang pemirsa ke momen yang membeku di antara gerakan dan keheningan. Sebuah sosok tunggal dengan payung berjalan di jalan bersalju, menambahkan skala manusia dan elemen naratif yang memperdalam dampak emosional dari pemandangan ini. Karya ini bagian dari tradisi cetak kayu Jepang yang bersejarah, memancarkan kualitas abadi, menggambarkan malam musim dingin yang damai dengan cara yang intim dan universal. Detail halus dan kejernihan atmosfer menunjukkan penghargaan mendalam sang seniman terhadap pergantian musim dan warisan budaya.

Menara Lonceng Koyasan dalam Salju

Hasui Kawase

Kategori:

Dibuat:

1935

Suka:

0

Dimensi:

2058 × 3000 px

Unduh:

Karya seni terkait

Malam Musim Semi di Ueno Toshogu
Kumpulan Pemandangan Jepang Terpilih: Akita Tsuchizaki 1928
Air Terjun Nikko 1936
Kuil Daigo Denpo, Kyoto
Jurnal Perjalanan I (Oleh-oleh dari Perjalanan I) Perahu Tumpukan Batu (Bōshū) 1920
Towada Kozanoguchi 1933
Hiraizumi Konjikidō 1957 (Karya Terakhir, Karya Terakhir Sang Seniman)
Pagi di Kastil Okayama
Seri Pemandangan Korea: Pyongyang Muldongdae 18940
Kastil Takamatsu di Sanuki
Hachinohe Fukakubo 1933
Catatan Perjalanan I (Suvenir Perjalanan Bab Satu) Wakasakukuko 1920
Taman Ueno, Tokyo, 1952