Edvard Munch cover
Edvard Munch

Edvard Munch

NO

231

Karya Seni

1863 - 1944

Masa Hidup

Biografi Seniman

23 days ago

Edvard Munch (1863-1944) berdiri sebagai tokoh menjulang dalam seni modern, seorang pelukis dan pembuat grafis Norwegia yang karya-karyanya yang sangat menggugah menyelidiki kedalaman psikologi manusia. Lahir di Løten, Norwegia, kehidupan awal Munch diwarnai oleh tragedi; penyakit, kehilangan, dan ketakutan yang meresap akan ketidakstabilan mental turunan menghantui keluarganya. Ibunya meninggal karena tuberkulosis ketika ia berusia lima tahun, diikuti oleh kakak perempuannya yang tercinta, Sophie, karena penyakit yang sama ketika ia berusia empat belas tahun. Pengalaman-pengalaman ini, diperparah oleh pietisme ayahnya yang kuat dan seringkali mengerikan, sangat memengaruhi visi artistiknya. Munch sendiri menyatakan, "Penyakit, kegilaan, dan kematian adalah malaikat hitam yang mengawasi buaianku dan menemaniku sepanjang hidupku." Didikan yang suram ini meletakkan dasar bagi keasyikannya di kemudian hari dengan tema-tema kecemasan, cinta, kehilangan, dan kefanaan.

Perjalanan artistik Edvard Munch dimulai dengan janji awal, yang membawanya ke Royal School of Art and Design di Kristiania (sekarang Oslo). Pengaruh penting adalah Kristiania Bohème, lingkaran seniman dan penulis radikal yang dipimpin oleh Hans Jæger, yang mendesak Munch untuk melukis keadaan emosional dan psikologisnya sendiri – "lukisan jiwa." Arahan ini, ditambah dengan paparan Impresionisme Prancis dan Pasca-Impresionisme selama perjalanan ke Paris, mengarahkannya menjauh dari estetika naturalis yang berlaku. Ia menyerap pelajaran dari seniman seperti Paul Gauguin, Vincent van Gogh, dan Henri de Toulouse-Lautrec, terutama penggunaan warna dan garis mereka yang ekspresif. Mahakarya awalnya, "The Sick Child" (1885–86), sebuah tugu peringatan yang pedih untuk saudara perempuannya, menandai perpisahannya dari Impresionisme dan menandakan kemunculan gayanya yang khas dan sarat emosi, yang pada awalnya mendapat kritik keras.

Pada awal 1890-an, suara artistik unik Munch telah mengkristal. Gayanya, yang ditandai dengan garis-garis yang mengalir dan berkelok-kelok, bentuk-bentuk yang disederhanakan, dan warna-warna yang intens, seringkali non-naturalistik, menjadi wahana untuk ekspresi psikologis yang mendalam. Sebuah pameran kontroversial tahun 1892 di Berlin, yang dijuluki "The Munch Affair," meskipun memalukan, melambungkannya ke ketenaran di seluruh Jerman. Selama periode ini, ia menyusun "The Frieze of Life—A Poem about Life, Love and Death," sebuah siklus lukisan yang mengeksplorasi pengalaman manusia universal. Seri ini mencakup beberapa karyanya yang paling ikonik, seperti "The Kiss," di mana sepasang kekasih menyatu menjadi satu bentuk; "Madonna," penggambaran feminitas yang gembira namun rentan; "Vampire (Love and Pain)"; dan "Ashes," yang mengeksplorasi tema-tema kebangkitan, mekarnya, pelapukan, dan keputusasaan cinta. Munch sering membuat beberapa versi gambar-gambar ini dalam cat dan cetakan, terus-menerus meninjau kembali tema-tema intinya.

Di antara karyanya yang paling terkenal adalah "The Scream" (1893), sebuah gambar yang telah menjadi simbol universal kecemasan modern dan penderitaan spiritual. Terinspirasi oleh pengalaman pribadi akan masukan sensorik yang luar biasa— "teriakan di seluruh alam"—lukisan itu menggambarkan sosok yang terdistorsi dengan latar belakang langit merah darah, bentuknya menggemakan garis-garis lanskap yang berputar-putar. Munch membuat beberapa versi "The Scream" dalam media yang berbeda. Sejajar dengan lukisannya, ia mengembangkan karya grafis yang signifikan mulai tahun 1894, menguasai etsa, litografi, dan terutama cukil kayu. Ia secara inovatif menggunakan serat kayu dan teknik yang disederhanakan, seringkali dipengaruhi oleh cetakan Jepang, untuk lebih jauh mengeksplorasi perhatian tematiknya dan membuat seninya dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas.

Intensitas karyanya dan kehidupan pribadi yang bergejolak, termasuk hubungan yang sulit dengan Tulla Larsen yang berakhir dengan penembakan yang tidak disengaja yang melukai tangannya, berkontribusi pada gangguan saraf pada tahun 1908. Setelah perawatan, seni Munch menjadi agak lebih optimis dan ekstrovert, meskipun jarang merebut kembali intensitas mentah tahun-tahun awalnya. Ia menetap di Norwegia, mengerjakan komisi penting seperti Mural Universitas Oslo (1909–16). Ia terus melukis secara produktif, termasuk banyak potret diri yang memetakan penuaan dan keadaan psikologisnya. Meskipun karyanya dicap sebagai "seni merosot" oleh Nazi pada tahun 1930-an, warisannya tetap aman.

Edvard Munch meninggal di Ekely, dekat Oslo, pada tahun 1944, mewariskan koleksi karyanya yang luas kepada kota Oslo, yang kemudian mendirikan Museum Munch. Dampaknya yang mendalam pada seni abad ke-20 tidak dapat disangkal, terutama pada Ekspresionisme Jerman. Kemampuan Munch untuk menerjemahkan trauma pribadi yang mendalam dan emosi manusia universal ke dalam citra simbolis yang kuat, penggunaan warna dan bentuknya yang inovatif, dan karya perintisnya dalam pembuatan grafis memperkuat statusnya sebagai pendahulu penting seni modern, yang karyanya terus beresonansi dengan eksplorasinya terhadap kondisi manusia.