Kembali ke galeri
Dua Puluh Pemandangan Tokyo: Matahari Terbenam di Ike no Kami Shokura

Apresiasi Seni

Cetakan ukiyo-e yang memikat ini menangkap keindahan tenang pemandangan matahari terbenam di ladang padi pedesaan yang dibatasi oleh pohon pinus tinggi dan ramping. Komposisi ini sangat seimbang: siluet panjang pohon pinus muncul kontras gelap terhadap latar belakang matahari oranye-ungu yang cerah, sebagian tersembunyi di balik gunung-gunung jauh. Penggunaan biru dan hijau tua di ladang depan menciptakan suasana sejuk yang menenangkan, berkontras indah dengan warna hangat langit, membangkitkan transisi lembut dari siang ke malam. Sosok tunggal berbusana putih di antara ladang menambah sentuhan naratif halus, mengundang pemirsa membayangkan momen kehidupan pedesaan yang penuh ketenangan dan kontemplasi.

Secara teknis, cetakan kayu ini adalah contoh mengesankan dari gradasi warna halus, atau bokashi, yang menggabungkan warna dengan mahir untuk menyampaikan kedalaman atmosfer dan cahaya senja yang memudar. Kontur pepohonan dan ladang yang tegas namun mengalir menunjukkan keterampilan presisi dan kesederhanaan elegan, menonjolkan bentuk alami daripada detail ornamen. Karya ini mencerminkan periode awal abad ke-20 di Jepang ketika seniman seperti Hasui Kawase menghidupkan kembali seni cetak ukiyo-e tradisional dengan menggabungkan tema klasik dan kepekaan modern. Dampak emosionalnya adalah kesendirian yang tenang—momen membeku dalam waktu yang dengan lembut merangkul pemirsa dengan rasa refleksi yang damai dan keterhubungan dengan alam.

Dua Puluh Pemandangan Tokyo: Matahari Terbenam di Ike no Kami Shokura

Hasui Kawase

Kategori:

Dibuat:

1928

Suka:

0

Dimensi:

6435 × 4366 px

Unduh:

Karya seni terkait

Salju di Taman Shiba
Jurnal Perjalanan III: Kursi Kekaisaran Danau Tazawa
Kuil Daigo Denpo, Kyoto
Shimohonda-machi, Kanazawa
Air Terjun Kegon di Nikkō
Pagi di Bekas Yoshiwara
Catatan Perjalanan II Niigata Gosaibori 1921
Sungai Kotsuki, Kagoshima, 1922
Dua Puluh Pemandangan Tokyo - Bulan Magome, 1930
Hizen Unsendake 1927
Nikko Futatsudo 1928
Omiya Minumagawa 1930