Kembali ke galeri
Dataran Toyama

Apresiasi Seni

Disinari oleh sinar tenang bulan purnama, cetakan kayu ini memikat dengan kesederhanaan elegan dan ketenangan yang mendalam. Pohon-pohon yang telanjang meregangkan cabang-cabangnya yang kerangka menuju langit senja yang dalam warna biru gradasi yang kaya, membangkitkan dingin dan heningnya malam. Bulan, bulat dan terang, menusuk kanvas dengan cahaya yang hampir terasa, memberikan keindahan yang hantu pada lanskap yang sunyi. Cahaya kecil yang lembut tersebar di cakrawala jauh, mengisyaratkan kehadiran manusia yang tersembunyi dan menambah sedikit kehangatan pada palet warna dingin.

Detail yang teliti di setiap cabang yang berliku berkontras harmonis dengan gradasi warna yang halus, mengungkapkan kontrol mahir teknik cetak kayu tradisional Jepang. Komposisi terasa seimbang namun hidup, mengundang penonton untuk merenungkan interaksi antara alam, cahaya, dan bayangan. Gambaran yang menggugah ini lebih dari sekadar pemandangan; ini adalah momen meditasi yang beku dalam waktu, menggema dengan keindahan senja yang singkat dan sunyi. Berakar dalam semangat gerakan Shin-hanga, karya ini memadukan pengaruh realisme barat dengan estetika ukiyo-e klasik untuk menciptakan puisi visual yang menakjubkan.

Dataran Toyama

Hasui Kawase

Kategori:

Dibuat:

Tanggal tidak diketahui

Suka:

0

Dimensi:

843 × 1220 px

Unduh:

Karya seni terkait

Gunung Fuji Setelah Salju, Tagoura 1932
Catatan Perjalanan III (Koleksi Ketiga Oleh-oleh Perjalanan) Malam Berbintang Miyajima, 1928
Dua Belas Pemandangan Tokyo: Teluk Shinagawa
Dua Puluh Pemandangan Tokyo: Pantai Ōmori 1930
Menara Lonceng Koyasan dalam Salju
Gunung Inari di Prefektur Nagano, 1947
Balai Phoenix, Kuil Byodo, Uji
Kyoto Kiyomizu-dera 1933
Catatan Perjalanan I (Koleksi Pertama Suvenir Perjalanan) Mutsu Tsuta Onsen 1919
Catatan Perjalanan II: Himi Koshoji di Etchu
Catatan Perjalanan II Niigata Gosaibori 1921
Catatan Perjalanan II (Koleksi Kedua Oleh-oleh Perjalanan) Echigo Urahama 1921
Catatan Perjalanan III (Tami Miyage III) Semenanjung Ogasaki, Houjakutsu 1928