Kembali ke galeri
Angin Dunia 1918

Apresiasi Seni

Karya seni menarik ini membentangkan adegan menawan, di mana keluasan lanskap bersalju berjumpa dengan langit berwarna-warni, dibasahi dengan nada emas, jingga, dan ungu yang kaya. Seniman dengan cemerlang menjadikan tanah yang putih dan gelap dengan warna asap yang naik dari bukit yang jauh, menunjukkan sumber kerusuhan yang tidak terlihat. Sosok soliter, mengenakan jubah merah besar yang berkibar di angin dingin, melangkah dengan tujuan melintasi salju yang luas. Apa yang menarik perhatian bukan hanya langkah pria itu, tetapi bagaimana keberadaannya menangkap kesendirian dan kekuatan, menjadi mercusuar di tengah keindahan sunyi yang mengelilinginya.

Komposisi disusun dengan cermat, membimbing mata penonton ke arah cakrawala di mana lanskap melunak di bawah langit penuh asap. Warna-warna ini memunculkan berbagai emosi, dari dinginnya tanah bersalju hingga kehangatan yang dijanjikan oleh cahaya emas—mungkin menunjukkan kontradiksi antara kehancuran dan harapan. Saat kita menyelami dunia ini, refleksi sejarah yang mendasarinya dapat dirasakan; pengingat akan perjuangan dan ketahanan yang dihadapi selama masa konflik. Lukisan ini tampil sebagai refleksi mendalam tentang keindahan alam yang tajam yang terjalin dengan beban pengalaman manusia.

Angin Dunia 1918

Nicholas Roerich

Kategori:

Dibuat:

1918

Suka:

0

Dimensi:

8944 × 5760 px
1550 × 1000 mm

Unduh:

Karya seni terkait

Memancing di Bawah Sinar Bulan
Jurang di Pourville, Matahari Terbenam
Jembatan Waterloo, Hari Abu-abu
Kastil Hadleigh, Mulut Thames - Pagi Setelah Malam Badai
Jembatan Waterloo, London, Saat Sunset
Kunjungan ke Sungai dan Gunung
Leicester Square di Malam Hari
Pertanian dan Wanita Pekerja