

Félix Ziem
FR
219
Karya Seni
1821 - 1911
Masa Hidup
Biografi Seniman
Félix-François Georges Philibert Ziem (1821–1911) adalah seorang pelukis Prancis terkemuka dari Sekolah Barbizon, yang terkenal karena penggambaran Venesia dan Konstantinopel yang bercahaya, serta karya-karya Orientalisnya. Lahir di Beaune, Burgundy, dari seorang ibu Prancis dan ayah keturunan Kroasia, Ziem awalnya mengejar karir di bidang arsitektur, belajar di École des Beaux-Arts di Dijon. Dia bahkan bekerja sebagai arsitek untuk suatu periode setelah pindah ke Marseille pada tahun 1839. Namun, hasrat sejatinya terletak pada melukis, sebuah panggilan yang sangat berkobar selama perjalanan transformatif ke Italia pada tahun 1841. Keindahan Venesia yang menawan, khususnya, meninggalkan bekas yang tak terhapuskan padanya, menjadi sumber inspirasi seumur hidup dan subjek yang berulang dalam karya-karyanya yang luas.
Pada tahun 1849, Ziem telah sepenuhnya beralih ke karir sebagai seniman, membuat debut yang sukses di Salon Paris di mana karya-karyanya disambut dengan pujian kritis dan antusiasme publik. Ini menandai awal dari karir yang panjang dan makmur, di mana ia menjadi peserta pameran reguler di Salon, memenangkan beberapa medali dan penghargaan. Ziem adalah seorang musafir yang tak kenal lelah, menjelajahi Eropa, Timur Tengah (termasuk Mesir dan Kekaisaran Ottoman), dan Afrika Utara. Perjalanan-perjalanan ini memberinya permadani pemandangan dan budaya yang kaya, yang ia terjemahkan ke dalam lanskap dan pemandangan laut yang dreamy dan penuh cahaya. Gayanya, yang ditandai dengan warna-warna cerah, kedalaman atmosfer, dan permainan cahaya yang ahli, menarik perbandingan dengan karya-karya J.M.W. Turner dan menyelaraskannya dengan kecenderungan naturalistik para pelukis Sekolah Barbizon, yang kadang-kadang bekerja bersamanya di Hutan Fontainebleau.
Ziem tidak hanya berbakat secara artistik tetapi juga sangat produktif dan cerdas secara komersial. Karya-karyanya diperkirakan terdiri lebih dari 10.000 lukisan. Dia memelihara buku rekening yang cermat, merinci penjualan dan pelindungnya, yang mengungkapkan ketajaman bisnis yang berkontribusi pada kesuksesan finansialnya yang cukup besar. Dia menarik berbagai pelindung berpengaruh, termasuk aristokrasi dan negara Prancis. Meskipun sering bepergian, Ziem mendirikan tempat tinggal utama dan studio di Martigues, sebuah pelabuhan nelayan kecil dekat Marseille, yang ia hargai karena cahaya Mediterania-nya, dan di Venesia, tempat ia kembali hampir setiap tahun selama beberapa dekade. Dia juga memiliki studio di Montmartre, Paris, dan dikenal karena kemurahan hatinya, sering membantu seniman muda yang sedang berjuang.
Teknik artistiknya inovatif; ia dikenal karena menyiapkan pigmennya sendiri, terutama warna birunya yang cerah, yang dikagumi bahkan oleh Vincent van Gogh. Ziem bekerja secara ekstensif dari sketsa dan cat air yang dibuat di tempat, tetapi biasanya menyelesaikan lukisan cat minyaknya di studio, memungkinkan interpretasi yang halus dan agak idealis terhadap realitas yang diamati. Pemandangan Venesianya, dengan kanal-kanal yang berkilauan dan arsitektur ikonis yang bermandikan cahaya keemasan, dan penggambaran pelabuhan Ottoman yang ramai dengan sosok-sosok eksotis dan masjid-masjid megah, menjadi ciri khasnya. Dia dengan terampil menangkap suasana unik setiap lokasi, dari laguna Venesia yang tenang hingga energi Konstantinopel yang semarak.
Sepanjang karirnya yang panjang, Félix Ziem menerima banyak penghargaan, termasuk diangkat menjadi Chevalier of the Legion of Honor pada tahun 1857 dan Officer pada tahun 1878. Sebuah bukti signifikan atas kedudukannya datang pada tahun 1910, setahun sebelum kematiannya, ketika ia menjadi seniman hidup pertama yang karya-karyanya masuk ke Museum Louvre, sebagai bagian dari warisan Chauchard. Pada tahun 1908, Musée Ziem diresmikan di Martigues, didedikasikan untuk karyanya, yang semakin memperkuat warisannya. Setelah kematiannya di Paris pada tahun 1911, Ziem meninggalkan warisan artistik yang kaya. Lukisan-lukisannya terus dirayakan dan disimpan di koleksi museum bergengsi di seluruh dunia, termasuk Museum Hermitage di St. Petersburg, Galeri Seni Nasional di Washington, D.C., dan Museum Seni Metropolitan di New York, mengamankan tempatnya sebagai tokoh penting dalam seni Eropa abad ke-19.