Kembali ke galeri

Apresiasi Seni
Etsa ini membenamkan kita ke dalam adegan kekerasan yang brutal; sekumpulan tubuh yang menggeliat yang terperangkap dalam perjuangan yang putus asa. Sosok sentral, yang memegang kapak berat, mendominasi komposisi, lengannya terangkat dalam busur yang mematikan. Kita hampir bisa mendengar suara gedebuk yang memuakkan yang akan jatuh. Sang seniman menggunakan kontras yang tajam, sosok-sosok muncul dari latar belakang yang suram, menambahkan rasa drama dan ketakutan. Komposisinya kacau, namun dengan mahir membimbing mata melintasi pembantaian. Teksturnya, yang dibuat oleh gigitan pelat, menciptakan rasa yang kasar dan mentah, menarik kita langsung ke dalam realitas brutal ini.