Kembali ke galeri
Ciuman di Jendela

Apresiasi Seni

Dalam pelukan lembut, dua sosok menyatu menjadi satu, koneksi mereka terasa dalam lembut warna biru yang berkilau dalam lukisan ini. Jendela memberi bingkai halus, mengundang dunia luar ke dalam momen intim ini; hampir bisa terdengar suara gorden ketika mereka ditarik untuk mengungkapkan jalan yang gelap. Warna biru dan hijau yang dalam membangkitkan suasana yang tenang, namun melankolis, menunjukkan sifat cinta mereka yang sementara. Sosok-sosok itu, meskipun samar, menyampaikan perasaan kasih sayang yang mendalam yang dapat bertahan lama setelah melihat ke arah lain.

Cahaya berkelip dari jalan memberikan kontras dengan kesendirian karakter, menerangi adegan tetapi juga menunjukkan dunia luar—sebuah dunia yang tetap terpisah dari momen intim ini. Munch menggunakan sapuan kuas yang berani, menumpuk warna dengan cara yang menambah kedalaman dan emosi. Konteks sejarah dari karya ini menempatkannya dengan sempurna di dalam gerakan simbolis, menangkap bukan hanya keintiman manusia, tetapi juga isolasi dan keindahan dari koneksi. Seolah-olah Anda bisa merasakan kehangatan momen yang mereka bagi di tengah dinginnya malam yang mengelilingi, meninggalkan kerinduan untuk menghubungkan yang kadang-kadang bisa terasa begitu jauh.

Ciuman di Jendela

Edvard Munch

Kategori:

Dibuat:

1892

Suka:

0

Dimensi:

2910 × 2256 px
730 × 920 mm

Unduh:

Karya seni terkait

Potret Madame Helleu dengan Payung
Karen Bjølstad di kursi goyang
Villagonzalo, panjang penuh 1907
Kenapa Sembunyikan Mereka?
Potret Caroline Lambart, née Crawley, Countess of Cavan
Moulay Abd-er-Rahman, Sultan Maroko, meninggalkan istananya di Meknes, dikelilingi oleh pengawalnya dan para pejabat utamanya
Dante Berkata kepada Seniman di Awan yang Tidak Biasa