
Apresiasi Seni
Karya seni ini membawa kita ke Mesir kuno; serambi yang runtuh dari Kuil Kalabsha berdiri dengan megah di tengah kesunyian. Penggunaan cat air yang terampil oleh seniman menghidupkan pemandangan. Nada lembut dan teredam, mulai dari cokelat berpasir hangat hingga abu-abu dingin, membangkitkan rasa keabadian dan keindahan gurun yang keras. Permainan cahaya dan bayangan, menyoroti detail rumit kolom dan permukaan struktur yang tersisa yang lapuk, menarik perhatian dan mengundang eksplorasi.
Ini adalah visi yang menyentuh dari sebuah bangunan yang dulunya megah, sekarang sebagian dalam reruntuhan. Batu-batu yang jatuh di latar depan, berserakan seperti kenangan yang terlupakan, mengisyaratkan berlalunya waktu dan sifat sementara dari upaya manusia. Sosok-sosok kecil orang menambah skala, mengingatkan kita akan keagungan asli kuil dan kisah-kisah yang mungkin dimilikinya. Kesederhanaan komposisi, dengan kuil sebagai fokus utama, menawarkan rasa ketenangan dan kontemplasi.