Claude Joseph Vernet cover
Claude Joseph Vernet

Claude Joseph Vernet

FR

67

Karya Seni

1714 - 1789

Masa Hidup

Biografi Seniman

24 days ago

Claude-Joseph Vernet, lahir di Avignon pada 14 Agustus 1714, adalah seorang pelukis Prancis terkemuka yang pemandangan lautnya yang dramatis dan lanskapnya yang tenang memikat imajinasi Eropa abad ke-18. Perjalanan seninya dimulai di bawah bimbingan ayahnya, Antoine Vernet, seorang pelukis dekoratif yang terampil. Pada usia empat belas tahun, Claude muda sudah membantu dalam aspek-aspek penting pekerjaan ayahnya. Namun, ambisinya melampaui mendekorasi kursi sedan, yang membawanya meninggalkan Avignon menuju Roma pada tahun 1734. Pengalaman maritim yang ditemui selama perjalanannya, terutama pemandangan paus di lepas pantai Marseille dan perjalanan ke Civitavecchia, sangat memengaruhi arah artistiknya, menyalakan hasrat seumur hidup untuk subjek kelautan.

Setibanya di Roma, Vernet membenamkan diri dalam lingkungan artistik kota yang semarak. Ia mencari para ahli lukisan pemandangan laut dan lanskap, memasuki studio Bernardino Fergioni, seorang spesialis lukisan paus, dan Adrien Manglard, seorang pelukis lanskap laut terkenal. Baik Manglard maupun Fergioni memainkan peran penting dalam memperkenalkan Vernet pada seluk-beluk lukisan pemandangan laut. Selama dua dekade di Roma (1734-1753), Vernet rajin mempelajari karya-karya para ahli sebelumnya seperti Claude Lorrain, yang kualitasnya yang bercahaya dan atmosferis sangat beresonansi dengannya, dan Salvator Rosa, yang dikenal karena pemandangannya yang dramatis dan indah. Ia juga kemungkinan bertemu dan dipengaruhi oleh Giovanni Paolo Panini, seorang pelukis topografi Romawi kontemporer. Periode ini bersifat formatif, memungkinkan Vernet mengembangkan gaya yang memadukan pengamatan cermat terhadap alam dengan kepekaan desain konvensional namun halus. Penggambarannya tentang pelabuhan, badai, ketenangan, dan pemandangan cahaya bulan memberinya popularitas yang cukup besar, terutama di kalangan bangsawan Inggris yang melakukan Grand Tour. Pada tahun 1745, ia menikahi seorang wanita Inggris, Virginia Parker, yang ditemuinya di Roma.

Gaya khas Vernet dicirikan oleh kemampuannya untuk menghasilkan efek atmosferik dengan keterampilan melukis yang tidak biasa. Ia dengan ahli mengintegrasikan sosok manusia ke dalam lanskapnya, menjadikannya komponen integral dari komposisi daripada sekadar aksesori. Meskipun karyanya mengambil tema alam, ia mempertahankan kualitas dekoratif, menghindari sentimentalitas atau emosionalisme yang terang-terangan. Ia terkenal menyatakan, "Orang lain mungkin lebih tahu cara melukis langit, bumi, lautan; tidak ada yang lebih tahu daripada saya cara melukis gambar." Gayanya tetap relatif konsisten sepanjang kariernya, sering kali menggabungkan rasa harmoni ala Claude Lorrain dengan perhatian yang tajam terhadap nuansa cahaya dan cuaca. Legenda bahkan menceritakan bahwa ia meminta dirinya diikat ke tiang kapal selama badai untuk merasakan amarahnya sepenuhnya, sebuah bukti dedikasinya untuk menangkap kekuatan alam yang mentah.

Pada tahun 1753, Vernet dipanggil kembali ke Paris atas perintah kerajaan. Raja Louis XV menugaskannya untuk melukis serangkaian lukisan monumental yang menggambarkan pelabuhan-pelabuhan Prancis. Proyek bergengsi ini, yang dikenal sebagai "Ports de France," memperkuat reputasinya dan tetap menjadi pencapaiannya yang paling terkenal. Antara tahun 1754 dan 1765, ia menyelesaikan lima belas dari dua puluh empat kanvas besar yang direncanakan (sekarang disimpan di Louvre dan Musée National de la Marine). Karya-karya ini merupakan catatan luar biasa tentang kehidupan maritim Prancis abad ke-18, yang menampilkan pelabuhan-pelabuhan yang ramai dengan detail yang cermat dan kedalaman atmosferik. "Pelabuhan Rochefort" (1763) secara khusus dipuji karena "langitnya yang jernih dan peka secara atmosferik" serta penggambaran aktivitas pelabuhan yang jelas. Selama periode ini, ia juga menjadi anggota Akademi Kerajaan Prancis dan terus berpameran secara teratur. Ia juga menciptakan seri seperti "Empat Waktu Sehari" (1757).

Sepanjang hidupnya, Vernet sering kembali ke tema-tema Italia, sebagaimana dibuktikan oleh karya-karya selanjutnya seperti "Paus Terdampar." Pengamatannya yang tajam terhadap efek alam, terutama permainan cahaya di atas air dan di langit, dan kemampuannya untuk menyampaikan kondisi cuaca yang dramatis seperti badai dan bangkai kapal, menjadikannya salah satu pelukis lanskap terkemuka pada masanya, bersama Hubert Robert. Pengaruhnya meluas ke seniman lain, termasuk Richard Wilson, yang kabarnya ia dorong untuk menekuni lukisan lanskap. Meskipun kesuksesannya luar biasa, beberapa kritikus berpendapat adanya penurunan dalam karya-karyanya di kemudian hari karena produksi yang berlebihan. Warisan artistik Vernet dilanjutkan oleh putranya, Antoine Charles Horace (Carle) Vernet, dan cucunya, Horace Vernet, keduanya menjadi pelukis terkemuka. Claude-Joseph Vernet meninggal di penginapannya di Louvre pada tanggal 3 Desember 1789, meninggalkan banyak karya yang terus dikagumi karena kecemerlangan teknis dan kekuatan evokatifnya.

Item per halaman:
Sebuah teluk dekat Napoli dengan sebuah kastil dan nelayan
Pemandangan Avignon dari Tepi Kanan Rhône
Pemandangan pesisir dengan pelangi, para nelayan dan petani di sebuah teluk, halaman pembuat kapal di kejauhan
Pemandangan pesisir dengan pelangi, nelayan dan petani di sebuah teluk, sebuah galangan kapal di kejauhan
Pelabuhan Mediterania di Senja dengan Seniman
Kastil Sant'Angelo dan Santo Petrus di Roma
Pemandangan masuk ke goa di Posillipo
Masuk ke Pelabuhan dengan sebuah Kapal yang Menembakkan Salvo