Kembali ke galeri
Kuil Nanzenji di Kyoto Setelah Hujan Musim Gugur

Apresiasi Seni

Karya seni ini mengajak kita memasuki pemandangan tenang dari sebuah kuil tua di Kyoto, tepat setelah hujan musim gugur. Fokus utama tertuju pada gerbang kayu yang megah di kuil tersebut, dikelilingi oleh pepohonan yang menunjukkan warna musim gugur hangat—oranye cerah, hijau lembut, dan sedikit kuning memudar—menciptakan kontras harmonis dengan arsitektur yang khidmat. Teknik ukiyo-e tampak jelas melalui garis-garis halus dan gradasi warna yang lembut, menangkap detail rumit atap genteng dan pantulan halus di tanah basah. Komposisi karya ini menyeimbangkan ketegasan dan kelenturan; gerbang yang megah menjadi pusat perhatian sementara air pantulan dan dedaunan yang berayun lembut memberikan kehidupan dan gerakan pada gambar.

Dampak emosionalnya mengundang ketenangan dan rasa hormat, menciptakan suasana hening yang penuh perenungan. Permukaan basah perlahan memantulkan struktur dan warna di atasnya, membangkitkan keintiman yang tenang dengan keindahan alam yang fana. Secara historis, karya ini berasal dari pertengahan abad ke-20, melanjutkan tradisi seni ukiran kayu Jepang dengan nuansa atmosfer dan tempat yang modern. Palet warna yang terbatas dan pengerjaan yang halus memberikan penghormatan pada spiritualitas kuil, mengundang pemikiran tentang momen di mana alam dan ciptaan manusia hidup berdampingan secara harmonis.

Kuil Nanzenji di Kyoto Setelah Hujan Musim Gugur

Hasui Kawase

Kategori:

Dibuat:

1952

Suka:

0

Dimensi:

2047 × 3108 px

Unduh:

Karya seni terkait

Salju di Shato (Kuil Hie) 1931
Dua Belas Pemandangan Tokyo: Jembatan Atas Fukagawa
Catatan Perjalanan II (Koleksi Kedua Souvenir Perjalanan) Kuil Kasuga, Nara, 1921
Etchu Anagatani Pass
Dua Belas Pemandangan Tokyo: Salju di Desa Terajima
Hotel Fujiya, Miyamashita, Hakone
Gerbang Sakurada, Tokyo
Koleksi Pemandangan Jepang: Kastil Aoba Sendai 1933
Hujan di Kolam Shinobazu
Batu Setakam, Otaru, 1933
Salju Malam di Desa Terajima
Musim Gugur di Rumah Pertanian
Catatan Perjalanan III (Volume Souvenir Perjalanan 3) Semenanjung Oga Pulau Naga 1926