
Apresiasi Seni
Sebuah lukisan still life yang hidup muncul, sebuah cornucopia buah-buahan matang – sebuah pesta untuk mata. Irisan semangka, penuh dengan daging merah delima, ditempatkan secara strategis di antara tandan pisang, nanas berduri, dan burung hantu yang waspada. Warnanya berani, irisan semangka hampir memanggil, sementara burung hantu memberikan kontras yang mencolok dengan tatapan menyelidikinya. Saya hampir bisa mencium aroma manis buah, sebuah simfoni rasa yang menunggu untuk dinikmati. Sebuah boneka kecil yang bertengger dengan tidak aman di samping menambah sentuhan surealisme, mengundang perenungan lebih lanjut. Sapuan kuasnya tepat, namun ada kelembutan tertentu pada tepinya, menciptakan kualitas seperti mimpi. Keahlian seniman terletak pada kemampuannya untuk mengubah benda-benda biasa menjadi sesuatu yang sangat simbolis. Ini adalah puisi visual, sebuah meditasi tentang kelimpahan hidup, sifatnya yang fana, dan mungkin, sedikit kecemasan yang menyertainya.