
Apresiasi Seni
Karya seni ini, yang dibuat dalam gaya yang mengingatkan pada sketsa atau studi awal, segera menarik Anda dengan emosi mentahnya yang tak tersaring. Sosok tersebut, yang tampaknya merupakan potret diri, digambarkan dalam sikap muram, dibalut dalam lapisan yang sekaligus menyembunyikan dan mengungkapkan. Sang seniman telah menggunakan palet terbatas warna cokelat, hijau, dan ungu, namun penerapan warnanya terasa disengaja, seolah-olah sang seniman sedang mencoba menangkap bukan hanya kemiripan, tetapi esensi dari sebuah perasaan. Komposisi, meskipun sederhana, memiliki kekuatan tertentu—sosok pusat mendominasi ruang, tatapannya jauh, hilang dalam pikiran. Detail, seperti tato kupu-kupu di kaki dan pakaian berpola rumit, menawarkan sekilas narasi yang lebih dalam. Ini seperti melihat ke dalam hati mentah seseorang, rentan dan terbuka.