
Apresiasi Seni
Cetakan yang tenang ini menampilkan keintiman sebuah pemandian tradisional Jepang, di mana sosok tunggal merebah dengan santai dalam kolam yang mengepul uap. Interior kayu dengan jendela tinggi dan bayang-bayang lembut membingkai momen ketenangan ini dengan presisi arsitektur. Cahaya yang menembus jendela berjeruji memantulkan refleksi di permukaan air, sementara garis halus tapi tegas ciri khas sang seniman memberi ritme lembut pada pemandangan. Palet warna kalem berupa coklat tanah dan hijau gelap menguasai komposisi, membangkitkan suasana tenang dan meditatif.
Dibuat pada tahun 1930-an, karya ini mengusung gaya Shin-hanga, yang menggabungkan teknik ukiyo-e tradisional Jepang dengan pengaruh perspektif dan pencahayaan Barat. Keseimbangan antara ruang interior yang realistis dan atmosfer puitis mengundang penonton untuk membayangkan suara lembut—gemercik air dan desiran ringan balok kayu. Ini bukan hanya gambaran tempat, melainkan selebrasi penuh kelembutan atas kesendirian dan ritual dalam tradisi budaya mandi dan relaksasi Jepang.