
Apresiasi Seni
Etching ini membawa kita ke dalam adegan kekejaman yang keras; realitas hidup dan mati yang suram terbentang di depan mata kita. Sebuah gerobak, yang kerangka kayunya digambar dengan kasar, menjadi kendaraan yang mengerikan. Dua sosok, tampaknya anak-anak atau pria muda, bergulat dengan mayat, anggota badan tak bernyawa yang canggung menonjol dari batas gerobak. Jasad-jasad di gerobak menyiratkan tragedi baru-baru ini, dan sang seniman dengan mahir menggunakan kontras tajam antara terang dan gelap untuk menekankan realitas suram dari adegan tersebut. Karya seni ini adalah penggambaran mengerikan dari akibat perang atau wabah. Tokoh-tokoh, yang dihadirkan dengan kebaruan yang mentah, membangkitkan rasa urgensi dan keputusasaan. Komposisi, yang didominasi oleh gerobak dan sosok-sosok di sekitarnya, menarik pandangan kita ke arah tindakan pusat. Teknik etsa, dengan gradasi nada yang halus, menambah bobot emosional, menciptakan suasana kengerian yang nyata. Seolah-olah kita, para penonton, dipaksa untuk menghadapi realitas kematian yang suram, tanpa ruang untuk kenyamanan atau kelegaan.