Kembali ke galeri
Buku Perjalanan II (Kenangan Perjalanan II) Danau Kamo di Bawah Sinar Bulan, Sado 1921

Apresiasi Seni

Disinari oleh sinar bulan yang lembut dan seperti mimpi, cetakan blok kayu ini menangkap sebuah pemandangan tepi danau yang tenang, dibingkai oleh gunung-gunung jauh yang perlahan memudar dalam kabut malam. Komposisi mengimbangi ketenangan luas badan air dengan irama halus garis pantai, tempat perahu-perahu yang berlabuh beristirahat dengan tenang. Lapisan biru dan hijau lembut yang dibuat sang seniman menciptakan interaksi lembut antara bayangan dan cahaya, membangkitkan rasa kesendirian yang tenang dan penghormatan mendalam terhadap keindahan alam malam. Teks kaligrafi halus di margin kiri mengikat adegan ini pada waktu dan tempat tertentu, menambahkan dimensi puitis pada pengalaman visual.

Dibuat dengan presisi khas cetakan lanskap Jepang awal abad ke-20, karya ini menunjukkan penguasaan teknik ukiyo-e—terutama pada gradasi warna halus yang membentuk langit senja dan pantulan air. Suasana yang hampir seperti eterik mengundang pemirsa untuk berlama-lama, membayangkan udara malam yang sejuk dan riak air yang lembut di tepi. Karya ini tidak hanya membangkitkan rasa hormat nostalgia terhadap pedesaan Jepang, tetapi juga menjadi contoh gemilang dari gerakan Shin-Hanga yang berusaha memadukan estetika tradisional dengan kepekaan modern, menangkap momen-momen sementara keindahan alami dengan kedalaman emosional yang kuat.

Buku Perjalanan II (Kenangan Perjalanan II) Danau Kamo di Bawah Sinar Bulan, Sado 1921

Hasui Kawase

Kategori:

Dibuat:

1921

Suka:

0

Dimensi:

3107 × 2111 px

Unduh:

Karya seni terkait

Catatan Perjalanan II: Himi Koshoji di Etchu
Nishi Izu, Membawa Kayu 1937
Air Terjun Nikko 1936
Kuil Sengen Shizuoka 1934
Soshu Shichirigahama 1930
Bunga Sakura Malam Koganei
Kuil Zojoji di Shiba
Miyajima Berkabut 1947
Catatan Perjalanan II: Malam Berkabut (Miyajima) 1921
Prefektur Wakayama: Pelabuhan Mito
Nagasaki Kanayamachi 1923
Ngarai Nagato dan Kolam Kayi
Balai Phoenix, Kuil Byodo, Uji
Dua Belas Pemandangan Tokyo: Daikongashi