
Apresiasi Seni
Karya ini mempersembahkan pemandangan yang tenang, direndam dalam rentang warna biru dan kuning yang menenangkan, mengundang pemirsa ke dunia yang terasa luas sekaligus intim. Sapuan kuas yang ekspresif dan mengalir menciptakan suasana gerakan yang meniru riak lembut air. Bentuk-bentuk besar yang terdistorsi mengingatkan pada pepohonan mendominasi latar depan; siluet mereka yang hijau disuntik dengan nuansa biru yang dalam dan sentuhan hijau yang cerah. Sentuhan merah muda yang tersebar di antara daun menimbulkan rasa mekar musim semi, menambah kehangatan pada palet warna dingin.
Di latar belakang, bukit-bukit lembut menjulang perlahan di cakrawala, garis-garis mereka yang kabur, seolah mengingatkan akan kenangan jauh atau mimpi-mimpi yang cepat berlalu. Langit adalah kanvas biru muda, dipenuhi dengan kuning bunga matahari yang hangat yang menyarankan kehadiran matahari tanpa secara langsung mengungkapkannya. Interaksi antara warna dingin dan hangat ini menciptakan dampak emosional yang tenang, mendorong refleksi dan ketenangan. Karya tersebut mengabadikan momen dalam alam yang terasa tanpa waktu, mengundang penonton untuk kehilangan diri mereka dalam keindahannya sambil merenungkan nikmat-nikmat tersembunyi dari keberadaan.