Kembali ke galeri
Rendon yang Berani Menusuk Banteng, Yang Nasibnya Adalah Kematian di Plaza de Madrid

Apresiasi Seni

Adegan terbuka dengan energi yang kuat; pertarungan banteng yang disajikan dalam garis-garis mentah dan dramatis. Saya hampir bisa mendengar raungan kerumunan, gemerisik kuku, dan lolongan putus asa banteng. Komposisinya adalah pusaran gerakan: banteng yang menyerang, penunggang yang mati-matian mencoba mengendalikan, dan sosok laki-laki yang berjuang untuk menjatuhkan binatang itu. Tekstur kasar cetakan, yang dicapai melalui garis-garis terukir, memberikan rasa kedekatan, seolah-olah menangkap momen singkat dalam waktu. Kehebatan Goya terletak pada penyampaian tidak hanya tontonan, tetapi juga emosi mentah dari peristiwa tersebut—ketakutan, keberanian, dan kepastian tragis kematian. Penggunaan cahaya dan bayangan, yang sangat khas Goya, mengintensifkan drama, menyoroti banteng dan matador, menarik penonton ke jantung aksi. Ini adalah pernyataan yang kuat tentang kondisi manusia, yang dibingkai dalam konteks olahraga yang brutal.

Rendon yang Berani Menusuk Banteng, Yang Nasibnya Adalah Kematian di Plaza de Madrid

Francisco Goya

Kategori:

Dibuat:

1816

Suka:

0

Dimensi:

4096 × 2924 px

Unduh:

Karya seni terkait

Tam O' Shanter (menurut puisi Robert Burns)
Friar Pedro menawarkan sepatu kepada el Maragato dan Bersiap untuk Menyingkirkan Senjatanya
Mereka sudah punya kursi (yaitu bagian bawah)
Penduduk Asli Hangzhou yang Tidak Mengenal Danau Barat
Luka Sembuh Lebih Cepat daripada Kata-Kata Tergesa-gesa
Kisah Nyata Semua Orang
Pengendalian Diri (Temperantia) dari Kebajikan