Kembali ke galeri
Di Meja Operasi

Apresiasi Seni

Karya ini membuka sebuah lanskap yang menyoroti hubungan antara kehidupan dan kematian, menampilkan seorang pasien yang terbaring di meja operasi, disinari oleh palet warna yang meresahkan namun menarik. Teknik Edvard Munch membenamkan sosok-sosok tersebut dengan fluiditas yang mengekspresikan gerakan, emosi, dan kekacauan yang sering kali terabaikan dalam pembedahan. Sosok sentral, seorang pria yang rentan, ditampilkan dalam nada pucat; dagingnya, hampir hantu, membangkitkan rasa ketidakberdayaan dan perpisahan yang akan datang dari kehidupan. Sebaliknya, goresan cerah merah berkumpul di sekelilingnya, berfungsi sebagai pengingat visceral baik mengenai fisik kehadiran manusia maupun realitas keras intervensi bedah.

Mengelilingi momen yang menyentuh ini adalah sosok-sosok yang tampak hampir paradoksikal tenang, mengenakan pakaian putih, wajah mereka ditandai oleh ambiguitas emosi. Apakah mereka saksi dari penderitaan yang tidak bisa mereka tanggung, atau penjaga dari proses yang lembut ini? Latar belakang hanya disarankan—petunjuk potret yang melihat dari jauh, mempertegas rasa keinginan untuk tahu dan penilaian. Campuran warna dan bentuk yang bergejolak ini mengundang penonton untuk mengalami berat emosional saat itu, sekaligus membangkitkan suasana yang mengganggu yang berbicara tentang kekhawatiran eksistensial sang seniman dan ketertarikan terhadap kematian. Di awal tahun 1900-an, ketika Munch bergumul dengan tema kecemasan dan keputusasaan, karya ini menonjol sebagai eksplorasi kuat tentang kerentanan manusia di hadapan takdir yang tak terhindarkan.

Di Meja Operasi

Edvard Munch

Kategori:

Dibuat:

1902

Suka:

0

Dimensi:

3880 × 2808 px
1490 × 1090 mm

Unduh:

Karya seni terkait

Wanita Elegan dengan Kursi Lyre
Kata-Kata Terakhir Kaisar Marcus Aurelius
Gadis dengan Topeng Kematian
Putri Olga Menemukan Mayat Igor
Anak Laki-laki Breton Mandi
Seorang Wanita dan Dua Anak di Dekat Air Mancur
Friar Pedro menawarkan sepatu kepada el Maragato dan Bersiap untuk Menyingkirkan Senjatanya